Tumbuh Kembang Anak .Setiap manusia yang lahir dimuka bumi, terlahir dari orang tuanya, ibunya mengandung selama 9 bulan 10 hari, dengan perasaan senang campur cemas selama proses kehamilan anak berlangsung.
Dimana bapaknya selalu mendampingi dengan memberi perhatian penuh terhadap kandungan dan ibunya, sebagai bentuk tanggung jawab sebagai kepala keluarga.
Dalam perjalanan rumah tangga banyak permasalahan yang tidak terduga, selama masa berpacaran yang terpikirkan adalah hal-hal yang indah, berjalan begitu mudah seolah-olah tidak ada halangan.
Kesenangan-kesenagan yang dialami dalam masa berpacaran oleh mereka berdua, pertengkaran yang terjadi dalam masa pacaran bisa tertutupi oleh rasa cinta yang meliputi, seolah-olah tidak ingin ada masalah selama berpacaran.
Dalam memasuki biduk rumah tangga merupakan implementasi kehidupan nyata setelah berpacaran.
Realita yang terjadi seolah-olah tidak bisa di terima, seperti orang yang bermimpi indah dalam sebuah taman, dipenuhi bunga-bunga beserta bidadari mengelilinginya.
Kenyataannnya yang terjadi setelah bangun dari tidur, masih berada di dalam kamar.
Tidurnya hanya di temani bantal dan guling , berikut selimut sebagai pelindung udara dingin.
Setiap pasangan yang baru menikah ingin segera memiliki anak, dengan lahirnya seorang anak memiliki kebanggan tersendiri.
Anak selain sebagai generasi penerus orang tuanya, juga merupakan aset suatu bangsa dalam menjaga kelesatarian negara ini.
Pasangan muda yang baru membina rumah tangga terkadang sangat kesulitan dalam membesarkan anaknya
Dalam mendidik anak, tidak ada sekolah yang mengajarkan cara mendidik anak, pembelajaran mendidik anak bisa di dapat dari orang-orang yang sudah membina rumah tangga lebih dahulu.
Membesarkan anak tidaklah mudah, karena anak memiliki sifatnya tersendiri, sebagai orang tua harus mendampingi dalam tumbuh kembang anaknya , agar curahan kasih sayang menyirami buah hatinya.
Kebanyakan anak tidak mematuhi orang tuanya , karena adanya hubungan yang kurang baik, sehingga anak merasa tidak nyaman saat berinteraksi dengan orang tuanya
Adanya pembicaraan sesama pasangan muda, dalam menjalankan rumah tangga merupakan ajang tukar pendapat satu dengan yang lainnya, menjadi jalan untuk memecahkan permasalahan.
Orang tuannya yang sama-sama bekerja, mereka menitipkan anaknya kepada neneknya atau kakeknya untuk mengasuh cucunya, selepas pulang kerja menjemput anak yang dititipkannya.
Bagi yang memiliki kelebihan uang bisa membayar pengasuh anak, untuk mengetahui kegiatan anaknya selama dalam pengsuhan , dapat di lakukan melalui hubungan telepon atau video call.
Interaksi anak lebih banyak dengan pengasuhya, neneknya atau kakeknya, hal tersebut merupakan orang lain, sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak, lebih banyak dengan orang lain.
Sehingga orang tua merasa kaget saat ada perilaku anak yang tidak sesuai dengan perkembangan anak.
Biasanya yang menjadi sasaran kemarahan adalah orang yang mengasuhnya dan menggangap tidak bisa mengasuh anak .
Orang tua dalam mendampingi anak merupakan sebuah kesempatan belajar, yang hanya di dapatkan sekali dalam hidup dan tidak bisa di ulang.
Kebanyakan orang tua mengorbankan waktu untuk sebuah kesibukan demi uang, dengan uang bisa membeli segala-galanya termasuk menggantikan waktu mendampingi anak dengan uang.
Sehingga anak tumbuh dengan berlandaskan materi dengan ukuran apa yang bisa di dapat dan memberi kesenangan sementara.
Sebelum terlanjur semua itu terjadi, perlu sikap yang tegas dari salah satu orang tua, untuk memikirkan kegiatan mendampingi anak, sehingga tumbuh kembang anak dalam pengawasan orang tua dengan curahan kasih sayang.
Merupakan sebuah keputusan yang berat untuk melakukan itu , di satu sisi akan kehilangan penghasilan karena berhenti bekerja , tetapi di satu sisi mendampingi anak selama masa pertumbuhannya,merupkakan sebuah tanggung jawab yang tidak bisa di ukur oleh uang.
artikel lain bisadi baca di sini