Semesta Merindu
.
Bulan dan bintang menatap nanar
Perempuan menulis syair
Ditemani dengan secangkir kopi
Dan seputung rokok terbakar
.
Melahap gejolak kerinduan seorang diri
Sambil ngedumel manja penuh misuh, tanpa perjumpaannya dengan Sang Pangeran
.
Tak mampu berkata apa-apa
Diam menikmati alunan syair lagu
Yang diputar berulang-ulang oleh Sang Pangeran
Nyanyian itu dilantunkan setiap malam menuju pagi
Bersama gitar kesayangan dengan suara nge-bas nan merdu yang khas
Membuat setiap malam damai dan tertidur pulas
Perempuan itu tak ada daya untuk meminta jiwanya, hatinya, tubuhnya, waktunya
Harapan yang kian hari semakin memudar
Tuk membangun bersama istana keabadian
Tanpa ada yang tersakiti
Tanpa ada yang terluka
Tanpa ada sandiwara penuh kepalsuan
Perempuan itu hanya tak kuasa menahan sejuta kerinduan
Perempuan itu berlidah kelu dan tubuh membeku
Tak mampu mengungkapkan gemuruh ombak cinta
Biarlah semua mengalir bersama dengan restu semesta
Buat sebuah akun
Selamat datang! daftar untuk akun
Sebuah kata sandi akan dikirimkan ke email Anda.
Pemulihan password
Memulihkan kata sandi anda
Sebuah kata sandi akan dikirimkan ke email Anda.
iklan
iklan
Latest post
iklan
iklan
[WPPV-TOTAL-VIEWS]