Istilah lain dari penyatuan antara Tuhan dan manusia dinamakan dengan panteisme atau manunggaling kawula Gusti. Hal ini bukan hanya ada di Islam, di agama lain pun ada.
Dalam dunia tasawuf begitu kental mengenai penyatuan hamba dan Allah, bahwa ketika manusia meleburkan dirinya dengan Allah melalui tahapan fana fi syekh, fana fi rasul dan fana fi Allah. Peran Mursyid menentukan jalan spiritual seorang salik untuk dapat bertemu dengan Allah.
Muhammad Iqbal menolak pandangan panteisme bahwa semua adalah Tuhan. Menurutnya pengalaman panteistik manusia dengan Tuhan tidak membuat lebur ego manusia, justru ego manusia semakin otentik dan kuat karena berada di dalam Tuhan.Lebih dari itu manusia menciptakan ilusi dan halusinasi mengenai konsep tentang Tuhan. Karena Tuhan dijadikan sosok nyata dalam pikiran perasaannya, yang padahal Tuhan tidak serupa oleh apapun juga.Penyatuan manusia dan Tuhan tidak menjadikan manusia semakin mengenal Tuhan. Melainkan Tuhan sudah menjadi sosok yang diberikan wujud dalam bentuk perasaan tertentu dan diberikan jarak dengan labelisasi ada seorang hamba (manusia) dan tuan (Tuhan)