iklan

Penghuni Baru

Semenjak penghuni baru rumah tinggal bersama kami, sama sekali belum pernah kulihat dia tersenyum. Dia lebih memilih diam dan memandang kami, seolah mencoba mengenali satu per satu anggota keluarga kemudian memilih kepada siapa dia akan mendekatkan diri.

Sesekali berlari menghindar, namun mendekat lagi setelah merasa tidak ada ancaman. Kucoba mendekati dia dengan mengajaknya dia melihat hp, kuputarkan dan kuajak melihat bersama video stand up comedy di YouTube, itu juga tidak membuatnya tertawa, bahkan tersenyum saja tidak. Kuganti dengan memutar musik kekinian yang sedang hits, dia sama sekali tidak tertarik. Entah apa yang sebenarnya ada dalam pikirannya, atau aku saja yang belum memahami dia. Akhirnya dalam kebersamaan kami, dia hanya diam, sementara aku meneruskan menonton YouTube.

Dalam banyak momen, ia lebih banyak memilih menyendiri dan tidur. Hanya saat malam tiba, dia bergabung dengan kami di kamar untuk tidur bersama, itupun dia lakukan tanpa kata-kata. Saat pagi tiba, dia bangun lebih dulu dan sering membangunkan istriku.

Saat dia merasa lapar, dia minta makan pun tanpa kata, hanya dengan bahasa isyarat. Dia juga bukan tipe yang cerewet dalam hal makanan, meski tidak pernah berganti menu dia terlihat makan dengan lahap, demikian juga dengan minuman dia tidak pernah minta yang aneh-aneh, cukup air mineral saja.

Begitu baik akhlaknya sebagai penghuni baru rumah.

Semoga dia tidak menyesal tinggal bersama kami, sebagai penghuni baru. Sebab terkadang muncul pikiran, mempertanyakan benarkah keputusan kami untuk membawanya ke rumah ini, menjadi salah satu penghuni rumah ini. Atau jangan-jangan sebenarnya dia lebih bahagia di rumah sebelumnya dibanding di rumah kami.

Kalau saja itu bukan karena permintaan anakku tentu aku tidak membawanya ke rumah. Namun aku lebih memilih mengijinkannya tinggal di rumah kami demi anakku. Rupanya anakku sudah benar dipengaruhi oleh tetangga tentang pesona dia, serta cerita tentang bahagianya jika bisa bersama.

Bukan aku menolak sama sekali, selama dia tidak melakukan hal yang merugikan atau membawa dampak buruk bagi anakku, bagiku tak apa dia tinggal di rumah. Toh sebelumnya aku juga pernah berjumpa dengan dia. Menurut aku memang sih dia terlihat lucu, namun aku tidak ada perasaan untuk sampai bisa serumah dengan dia.

Dan jika sekarang dia sudah terlanjur masuk ke rumah yang kami tempati, mau apa lagi.

Saat dia diantarkan untuk mulai bergabung menjadi anggota penghuni rumah, dia diperkenalkan dengan nama Melly. ….

Dia itu kucing… bukan seorang menantu….

iklan
- Advertisement -spot_img
Agus Mach
Agus Mach
Menulis sebagai sarana belajar dan melihat apa yang ada dalam diri.
iklan

Latest post

iklan
Register Jadi Penulis Klik Disinispot_img

Popular dalam 7 hari

Reinkarnasi

Pagar pintu

BERSERAH

iklan

Cerpen

Sang Bidadari

Akhir Cinta Ariska

Pupus Harapan

Bukan Cinta Biasa

[WPPV-TOTAL-VIEWS]

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini