Pemuka agama. Para nabi yang hadir di muka bumi dalam mengajarkan ajaran agama di sesuaikan dengan kesiapan umat yang akan di ajarnya.
Nabi Musa yang melihat umatnya bangsa budak dan keras kepala ajaran yang di sampaikan penuh dengan perintah kerjakan dan perintah larangan.
Berbeda lagi dengan umat nabi Isa yang umatnya kebanyakan pekerja dan nelayan, ajaran yang di sampaikan merupakan ajaran cinta kasih.
Pada masa nabi Muhammad umatnya sudah mengenal perdagangan dan politik maka ajaran agama yang di sampaikan merupakan ajaran adanya imbalan dari setiap perbuatan baik dan hukuman pada saat perbuatan jahat.
Karena para Nabi harus berjuang untuk mendapatkan pengajaran dari Tuhan dan di butuhkan waktu yang lama untuk pemahaman, di barengi dengan sikap laku yang di jalankan.
Bila melihat pengajaran yang di lakukan oleh para nabi tersebut, seorang pemuka agama harusnya sudah mengalami terlebih dahulu dari ajaran yang di peroleh dengan perbuatan nyata, kemudian baru di sampaikan kepada pengikutnya sesuai tingkat kesadaran.
Sehingga pengikutnya bisa menjadi mandiri dalam menjalankan hidupnya ,tidak tergantung terhadap pemuka agama.
Seperti halnya anak kecil yang di ajar berjalan oleh orang tuanya, setelah bisa berjalan akhirnya di lepasakan untuk berjalan sendiri.
Yang terjadi adalah pemuka agama saat menerima pelajaran agama, hanya sebatas transfer ilmu dari gurunya, kemudian di ajarkan kembali kepada pengikutnya
Kebanyakan pemuka agama hanya mencari dan memperbanyak pengikut dalam menyebarkan ajarannya dan tidak melihat kesiapan pengikutnya saat akan menerima ajaran agama.
Semakin banyak pengikutnya ,semakin banyak suara yang mendukungnya, seolah-olah pendapatnya pemuka agama adalah kebenaran , padahal kebenaran tidak membutuhkan suara yang banyak dan pengikut yang besar.
Suara yang sedikit selalu tertindas oleh suara yang banyak, walaupun suara yang sedikit adalah kebenaran , tetapi karena ada kepentingan di dalamnya sehingga suara kebenaran yang sedikit sering di abaikan.
Sudah saatnya pemuka agama untuk berpikiran jernih dalam menyampaikan ajaran agama, agar pengikutnya bisa menjadi manusia yang mandiri dalam menjalankan hidup dan bertanggung jawab terhadap setiap tindakan yang di ambilnya, sehingga tercipta kerukunan antar umat beragama dan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
Tulisan lainya bisa di baca disini