iklan

Apakah Mereka yang Punya Passion Lantas Mau Tidak digaji?

Passion dan gaji. Ada hubungannya tidak?

Apakah mereka yang punya passion di bidangnya dan disebut sebagai profesional lantas mau untuk bekerja tidak menerima upah? Alasannya adalah karena pekerjaan itu passionnya lantas mau tidak menerima upah?

Baik, untuk menyelami hal tersebut mari kita uraikan satu persatu isitlah di atas.

Pertama adalah profesional. Apa itu profesional? Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), profesional adalah sesuatu yang bersangkutan dengan profesi atau memerlukan kepandaian khusus dalam menjalankan pekerjaan yang mengharuskan adanya pembayaran untuk melakukannya.  

Jadi apabila anda mengatakan diri anda seorang yang profesional, maka anda harus punya kepandaian khusus atau standar kompetensi (keahlian dan pengetahuan) yang mengharuskan adanya pembayaran atas keahlian tersebut. Bila salah satu dari kriteria berikut, yaitu keahlian, kemampuan dan gaji tidak ada, maka tidak dapat disebut sebagai profesional.

Yang kedua adalah passion. Apa itu passion? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), passion artinya yaitu kegemaran, gairah, keinginan yang besar dan semangat. Anda punya passion dalam pekerjaan apabila anda punya gairah yang besar atau semangat dalam menjalankan pekerjaan anda. Jadi pekerjaan bukan hanya sebagai rutinitas atau hanya menjalankan jobdes saja tanpa adanya gairah di dalamnya. Nah, seseorang yang melakukan pekerjaan dengan gairah (passsion) kebanyakan akan lupa waktu, sangat senang melakukannya hingga ia lupa waktu dalam menjalankannya.

Yang ketiga adalah gaji. Gaji atau upah berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), memiliki arti upah kerja yang dibayar dalam waktu yang tetap atau balas jasa yang diterima pekerja dalam bentuk uang berdasarkan waktu tertentu.

Nah, sekarang ada pertanyaan menarik:

“Apakah seorang profesional yang punya passion di bidangnya mau tidak digaji? Atau mereka yang punya passion di bidangnya tidak memikirkan gaji?”

Belum lama ini saya memberikan training manajemen diri yang materinya salah satunya membahas tentang passion. Saya menjelaskan bahwa ketika sebuah pekerjaan dikerjakan dengan passion, maka ia akan sangat bergairah dalam mengerjakannya sehingga dapat lupa waktu. Misalnya, jam kerja hanya dari jam 08.00 sampai jam 16.00, namun dengan gairah kerjanya, ia dapat melakukan pekerjaan di luar jam tersebut.

Jadi passion hubungannya dengan gairah kerja, bukan dengan gaji atau upah. Semua pekerja profesional yang mempunyai passion di bidangnya akan menetapkan gaji yang harus diterimanya sebagai imbalan jasa pekerjaan. Justru apabila seseorang yang bekerja dan tidak meminta gaji, maka dia tidak dapat dikatakan sebagai profesional. Mari kita ingat lagi arti profesional sesuai dengan KBBI, profesional adalah sesuatu yang bersangkutan dengan profesi atau memerlukan kepandaian khusus dalam menjalankan pekerjaan yang mengharuskan adanya pembayaran untuk melakukannya.  

Saya beri tanda tebal pada bagian ini: “yang mengharuskan adanya pembayaran untuk melakukannya.”

Salah satu peserta bertanya, “Pak, kalau saya punya passion di bidang saya apakah saya berhak menentapkan gaji sebagai upah profesional saya?”

Nah, sekali lagi, passion tidak ada urusannya dengan gaji. Passion urusannya dengan gairah kerja sehingga kita sangat senang melakukan pekerjaan kita yang kadang dapat lupa waktu saat mengerjakannya. Gaji sebagai upah profesional harus ditetapkan karena itulah syarat untuk disebut sebagai profesional. Justru apabila anda tidak digaji, maka perusahaan yang memperkerjakan anda tidak menghargai profesionalitas anda. Atau mereka tidak menganggap anda sebagai profesional.

Ada pertanyaan lagi, “Pak, kalau bapak punya passion, artinya bapak mau tidak digaji dalam menjalankan pekerjaan bapak?”

Saya harus menetapkan gaji dalam pekerjaan yang saya lakukan karena itu adalah salah satu syarat untuk disebut profesional, yaitu adanya upah dalam keahlian yang dilakukan. Sekali lagi, passion hubungannya dengan gairah kerja dan bukan dengan gaji.

Dengan memahami ini, kita tidak salah melakukan implementasi sebagai profesional yang bekerja dengan passion di bidangnya. Lakukan pekerjaan secara profesional dengan keahlian, kemampuan dan gaji yang ditetapkan. Kemudian lakukan pekerjaan tersebut dengan passion, yaitu penuh gairah dalam menjalankannya.

Sukses buat anda!

iklan
- Advertisement -spot_img
Agung Webe
Agung Webehttps://ruangdiri.com/
Saya adalah seorang penulis yang menuangkan tulisan sebagai bahan refleksi dan pelajaran diri. Untuk lecture, seminar dan coaching silahkan email ke: agungwebe@gmail.com
iklan

Latest post

iklan
Register Jadi Penulis Klik Disinispot_img

Popular dalam 7 hari

iklan

Cerpen

Sang Bidadari

Akhir Cinta Ariska

Pupus Harapan

Bukan Cinta Biasa

[WPPV-TOTAL-VIEWS]

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini