iklan

Pagar pintu

Rumah yang kami tempati berada di depan jalan yang biasa dilewati kendaraan bermotor, meski bukan jalan raya tapi menjadi akses dari kampung sebelah menuju jalan raya. Jalanan cukup ramai saat jam jam akan masuk kerja dan masuk sekolah.

Pintu kami langsung menghadap jalan tersebut. Pernah suatu kali ponakan kami yang berumur 4 tahun terserempet sepeda motor tepat saat keluar dari rumah yang kami tempati itu, meski tidak mengalami luka yang cukup parah namun cukup membuat shock.

Nah sejak itu kami memutuskan untuk membuat pengaman pintu utama dengan menambahkan tambahan pagar pendek, hanya setinggi lutut orang dewasa. Jadi ketika pintu utama dibuka anak kecil tidak bisa langsung keluar ke jalan raya.

Tapi pagar itu tidak bertahan lama karena anak kami yang kecil memberontak saat pagar tersebut ditutup dan sering berusaha naik untuk keluar. Saat naik ke pagar itu sama membahayakan dengan tanpa pagar. Akhirnya pagar dilepas dan kami memutuskan untuk mengajarkan bahwa larangan untuk langsung menyeberang jalan itu demi keselamatannya sendiri. Perlahan dia mengerti dan terbiasa untuk berhati-hati saat akan melintas jalan saat keluar rumah.

Cocokologi dari cerita tersebut adalah sebuah halangan atau larangan kadang memang dibutuhkan demi keselamatan diri. Memang ada cara yang lebih baik yaitu memberi pengertian dan kontrol diri pada yang diajarkan, dan ketika kontrol diri itu sudah kuat maka bisa jadi halangan atau larangan tidak dibutuhkan, tapi hal itu membutuhkan upaya lebih dan waktu. Tapi apakah setiap orang bersedia meluangkan waktu dan tenaga untuk melakukan? Atau lebih memilih membuat larangan dan halangan saja?

Mengatur dan mendidik itu berbeda. Mengatur lebih kepada tujuan agar teratur saja dan mudah diatur sesuai keinginan, sedang mendidik adalah menumbuhkan pengertian dalam diri seseorang agar bisa bertanggung jawab atas dirinya dan bahkan lingkungan.

iklan
- Advertisement -spot_img
Agus Mach
Agus Mach
Menulis sebagai sarana belajar dan melihat apa yang ada dalam diri.
iklan

Latest post

iklan
Register Jadi Penulis Klik Disinispot_img

Popular dalam 7 hari

iklan

Cerpen

Sang Bidadari

Akhir Cinta Ariska

Pupus Harapan

Bukan Cinta Biasa

[WPPV-TOTAL-VIEWS]

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini