Menginjak-injak Pikiran

Menggunakan kekuatan pikiran hingga maksimal menghasilkan kemampuan yang sungguh luar biasa, adanya teknologi kekuatan pikiran yang dipopulerkan oleh barat melalui Hypnosis dan produk turunannya Neuro linguistic Programming, yang kemudian baru ramai di Indonesia tahun 2000an. Atau mau mundur ke belakang lagi, kekuatan pikiran yang menggunakan “subbtle energi” yang biasa dikenal sebagai tenaga dalam, reiki, dan seterusnya.

Sampai sini jika mereka sudah lama berkutat dalam keilmuan kekuatan pikiran dan menjualnya sebagai produk dagangan, beberapa diantaranya beralih kepada meditasi untuk mencoba melampaui pikiran atau dengan istilah lain menginjak-injak pikirannya sendiri. Prosesnya bukan dengan menggunakan teknologi kekuatan pikiran yang dikonversi menjadi latihan meditasi, dampaknya akan berbeda.

Menginjak-injak pikiran salah satu tahapan yang harus dilewati yakni dengan berani menghancurkan keyakinannya sendiri. Yang paling mengakar adalah keyakinan terhadap agama dan Tuhan. Proses menghancurkan ini tidaklah mudah dan tidak semua orang berani melakukannya, karena akan terjadi benturan yang luar biasa di dalam diri. Pengaruhnya bukan hanya hancur pada pikiran tapi muncul reaksi tubuh.

Pikiran yang sudah diletakkan di bawah dan diinjak-injak, tidak berfungsi lagi, sehingga yang muncul adalah kesadaran. Latihan menginjak pikiran bukan tentang mengosongkan pikiran, tapi tentang membenturkannya dengan yang berlawanan dengan keyakinan yang kita punya.

Mindtrespassing yakni menyangkal setiap keyakinan dengan keyakinan yang berlawanan dan mengujinya dengan hinaan makian. Di sini kita melihat respon pikiran dan tubuh terhadap latihan mindtrespassing yang dilakukan. Jika ada respon teriakan, marah dan tangisan, lepaskan hingga terurai dan berakhir sendiri.