Keragaman Dalam Perbedaan. Bangsa-bangsa di muka bumi, memiliki tradisi agama, yang merupakan warisan leluhur dari hasil suatu kearifan lokal.
Mereka menyematkan nama-nama Tuhan sesuai kepercayaan dan keyakinan yang di anut dalam kehidupan sehari-hari.
Pengambilan nama-namaNya bisa dari kejadian yang menimpa suatu bangsa tersebut, untuk mengingat kejadian tersebut , masyarakat sekitarnya mengadakan suatu persembahan.
Agar terhindar dari suatu marabahaya , sehingga hanya ada keselamatan dan ketentraman.
Keragaman tradisi tersebut bisa terpelihara ataupun musnah, menyesuaikan dengan kebutuhan manusia , apakah masih layak untuk di teruskan dan mengikuti perkembangan dan perubahan zaman? Atau tidak .
Suatu Keragaman tradisi agama bisa bertahan dengan mengikuti perubahan dan perkembangan zaman, dengan mengikuti perubahan-perubahan dalam menjalankan tradisi.
Ada pula tradisi agama yang perubahannya mengikuti kepentingan politik yang berlaku saat itu.
sehingga Tradisi agama tersebut membuat pemeluknya menjadi kaku dan alot, pelaksanaannya dengan terpaksa , yang terjadi hanya upacara agama.
Setelah itu tidak ada kesan yang membekas untuk dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari.
Kenyataan yang ada , orang tua sudah memperkenalkan tradisi agama kepada anak-anak , dengan harapan anaknya menjadi baik dan berbakti terhadap orang tua.
Sehingga anak-anak tidak bisa menerima perbedaan dan belajar dari tradisi agama yang berlainan.
Untuk menumbuhkan rasa toleransi dan mengapresiasi perbedaan satu dengan yang lainnya.
orang tua telah memperkenalkan ancaman akan siksa semenjak kecil, sehingga anak-anak tidak bisa mengembangkan cara berpikir, dalam menjawab hal-hal yang menjadi pertayaannya.
Walaupun itu bisa terjadi, biasanya orang tua sudah mengarahkan jawabanya pada kitab suci, bukan menjawab dari pengalaman hidup orang tuannya.
Dalam pergaulan sehari-hari hanya sebuah retorika belaka, mereka senang memupuk pengetahuan dalam ajang untuk berdebat.
Apabila melakukan sebuah kebaikan hanya dari kulit luarnya saja , agar orang lain menilai baik dan peduli terhadapnya.
Seandainya memiliki kesempatan untuk memerangi, perilakunya bisa berubah menjadi jahat , awalnya teman kemudian menjadi lawan , karena kebencian sudah merasuk kedalam diri.
Manusia baik bukan terlihat dari agamanya , tetapi bagaimana cara melaksanakan budi pekerti dalam kehidupan.
Agar satu dengan yang lainnya saling mengenal, sehingga terjalin hubungan yang baik dalam keragaman.
Tradisi agama merupakan ranah pribadi yang tidak perlu mempertontonkannya di muka umum, yang perlu adalah mengamalkan kebaikan satu dengan yang lainnya.
Sehingga terjalin hubungan yang harmonis, baik di lingkungan antar tetangga, lingkungan kerja dan lingkungan yang lebih luas lagi.
Manusia sadar akan perbuatatan baik, yang menguntungkan pribadinya dan orang lain. Dan menyadari bila melakukan perbuatan jahat akan merugikan orang lain.
Kondisi suatu lingkungan yang aman bila setiap penghuninya untuk selalu menjaga keamanan dan ketertiban.
Kepentingan bersama lebih di utamakan dari pada kepentingan sebuah golongan.
Dengan keamanan dan ketertiban, maka akan terjadi peningkatan dalam segala bidang,yang akan tumbuh dengan baik , penghuninya akan menjalankan kegiatan pada bidangya masing-masing, dalam meraih tujuannya dengan bingkai tujuan bersama.
artikel lain bisa dibaca di sini