iklan

Otak Manusia Menciptakan Halusinasi Kesadaran

Halusinasi kesadaran secara sederhana seperti ini; saat Anda bangun dari tidur nyenyak, Anda mungkin merasa bingung tentang waktu atau istilahnya gugup dari tidur. Tetapi selalu ada perasaan dasar bahwa waktu telah berlalu antara rasa kontinuitas dari masa lalu dan masa kini. Bangun dari anestesi adalah masalah yang sama sekali berbeda. Anda bisa saja berada di bawah pengaruhnya selama lima menit atau lima jam, Atau lima tahun, atau bahkan lima puluh tahun. Saat itu anda benar-benar tidak ada di sana. Ini adalah masalah dalam ketidakpastian Anestesi – Ini juga dapat disebut sebagai jenis sihir modern yang dapat mengubah tubuh yang hidup menjadi tubuh mati, Dan kemudian, mudah-mudahan, kita akan bangun menjadi manusia lagi.

Dalam prosesnya, ini adalah salah satu pertanyaan misteri terbesar yang tersisa yang ditemukan dalam sains dan filsafat: Bagaimana kesadaran bekerja? Di satu sisi, pikiran kita merupakan aktivitas gabungan dari miliaran neuron, Masing-masing adalah mesin biologis yang sangat kecil. Ini bukanlah pengalaman sadar – Tapi pengalaman Anda di mana Anda ada di sini dan sekarang. Bagaimana itu bisa terjadi? Jawaban atas pertanyaan ini sangat penting karena kesadaran bagi kita masing-masing adalah segalanya. Tanpanya, dunia tidak akan ada dan tidak akan ada eksistensi diri. Tidak akan pernah ada apapun. Saat kita bahagia atau menderita, kita merasakan bahagia atau menderita secara sadar. Jika kita bisa mengalami kebahagiaan dan penderitaan, lalu bagaimana dengan hewan lain? Mungkinkah mereka juga sadar? Apakah mereka juga memiliki kesadaran diri? Saat komputer menjadi lebih cepat dan lebih pintar, mungkin nanti komputer akan menghasilkan perasaan diri akan kehadirannya.

Apabila dilihat dalam hal ini, kemungkinan AI yang sadar sangat jauh, karena ada penelitian yang menjelaskannya bahwa kesadaran tidak ada hubungannya dengan kecerdasan. Kesadaran lebih berkaitan dengan sifat kita sebagai makhluk hidup yang bernafas. Kesadaran dan kecerdasan adalah dua hal yang sangat berbeda.

Pengalaman sadar kita tentang dunia di sekitar kita, adalah untuk diri kita sendiri yang berada di dalamnya. Inilah yang disebut halusinasi terkontrol. Sekarang, Anda mungkin pernah mendengar bahwa kita tidak tahu apa-apa tentang bagaimana pikiran dan tubuh kita menciptakan kesadaran. Beberapa orang bahkan mengatakan hal itu sama sekali melampaui ranah sains. Tetapi faktanya, 25 tahun terakhir ini kita telah menyaksikan ekspansi besar dalam studi ilmiah di bidang ini.

Kita semua mencoba memahami bagaimana kesadaran terjadi dan apa yang terjadi jika ada yang salah. Apa ciri-ciri kesadaran? Apa yang harus dijelaskan oleh ilmu kesadaran? Nah, mari kita memikirkan kesadaran dengan dua cara berbeda. Ada pengalaman tentang dunia di sekitar kita yang penuh dengan penglihatan, suara dan bau. Ada film yang sepenuhnya internal, multi-indera, komprehensif dan 3D di otak. Lalu ada kesadaran diri yaitu pengalaman menjadi Anda atau saya yang merupakan tokoh utama dalam film batin ini. Kita akan mulai dengan pengalaman yang berhubungan dengan dunia di sekitar kita dan dengan gagasan penting bahwa pikiran adalah mesin prediksi.

Bayangkan anda menjadi otak yang terjebak di dalam tengkorak bertulang, kemudian mencoba menemukan apa yang ada di dunia luar. Tidak ada lampu di dalam tengkorak. Dan tidak ada suara juga. Yang harus Anda andalkan hanyalah arus impuls listrik yang secara tidak langsung berhubungan dengan hal-hal di dunia luar. Jadi inilah munculnya persepsi – yaitu mencari tahu apa yang terjadi – Ini seperti proses menebak-nebak di mana pikiran mengumpulkan sinyal-sinyal sensorik dengan prediksinya atau keyakinan yang terbentuk sebelumnya tentang apa dunia ini.

Otak tidak mendengar suara atau melihat cahaya. Apa yang kita sadari adalah tebakan terbaiknya tentang apa yang ada di dunia luar.

Jika Anda melihat dua titik, A dan B, maka akan terlihat seperti warna abu-abu yang berbeda. Walaupun kenyataannya, keduanya memiliki warna yang sama. Jika Anda meletakkan salinan lain dari gambar dan menghubungkan dua titik dengan garis abu-abu, Anda dapat melihat bahwa tidak ada perbedaan. Warnanya persis sama dengan abu-abu. Dan jika Anda belum mempercayainya, silahkan menghubungkan dua titik itu bersama sehingga menjadi satu gumpalan berwarna abu-abu, tidak ada perbedaan sama sekali.Dua titik itu adalah warna abu-abu yang sama. Tapi ketika anda memisahkan lagi, maka kelihatannya berbeda. Jadi apa yang terjadi disini adalah pikiran menggunakan ekspektasi sebelumnya yang dibangun jauh ke dalam lingkaran korteks visual. Ini menunjukkan seberapa cepat pikiran dapat menggunakan prediksi baru intuk mengubah apa yang kita alami secara sadar.

Hal yang luar biasa adalah informasi sensorik yang diterima otak tidak berubah sama sekali. Yang berubah adalah tebakan terbaik otak Anda terhadap penyebab informasi sensorik ini. Sebaliknya, persepsi sangat bergantung pada sinyal yang diterima oleh otak dari dunia luar.

Ketika prediksi perseptual terlalu kuat, hasilnya tampak seperti halusinasi. Jika halusinasi adalah sejenis persepsi yang tidak terkontrol, maka persepsi juga semacam halusinasi. Halusinasi yang terkontrol adalah ketika prediksi pikiran diatur melalui informasi sensorik dari dunia. Pengalaman menjadi diri sendiri juga merupakan halusinasi yang dikendalikan oleh pikiran.

Bagi kebanyakan dari kita, pengalaman menjadi seseorang sangat familiar dan sangat standar. Ada banyak untuk menjadi diri kita sendiri. Ada pengalaman memiliki tubuh dam menjadi tubuh. Ada pengalaman memahami dunia dari sudut pandang pembicara. Ada pengalaman dengan niat untuk melakukan sesuatu dan menjadi penyebab hal-hal yang terjadi di dunia.

Bagaimana pikiran menciptakan pengalaman menjadi tubuh dan untuk memiliki tubuh. Nah, hukum yang sama berlaku bahwa pikiran membuat tebakan terbaiknya tentang apa yang menjadi bagian dari tubuh ini dan apa yang bukan. Kita tidak hanya mengalami tubuh kita sebagai benda di dunia dari luar. Namun kita juga mengalaminya dari dalam. Kita semua mengalami perasaan batin sebagai tubuh. Dan sinyal sensorik memancar dari dalam tubuh memberi tahu otak tentang keadaan organ dalam. Bagaimana jantung, bagaimana tekanan darah dam banyak hal. Perasaan seperti ini yang kita sebut sensasi batin. Hal ini sangat penting karena persepsi dan regulasi keadaan internal tubuh inilah yang membuat kita tetap hidup.

Ketika kita melihat sekeliling, dunia ini sepertinya penuh dengan hal-hal seperti meja, kursi, orang-orang, bahkan tubuh anda sendiri ada di dunia. Tapi apa yang kita alami tentang tubuh dari dalam sama sekali tidak seperti ini. Kita tidak bisa membayangkan ginjal kita di sini, hati ada disini, limpa di sini. Nyatanya, kita tidak mengalaminya sama sekali kecuali ada sesuatu yang menyerang. Persepsi tentang keadaan internal tubuh bukan tentang mencari tahu apa yang ada di luar sana, hal ini tentang kontrol dan regulasi.

Ketika pikiran menggunakan prediksi untuk mencari tahu apa yang ada dan ketika pikiran menggunakan prediksi untuk mengatur dan mengontrol sesuatu, maka kita dapat mulai melihat bahwa semua pengalaman sadar kita bergantung pada mekanisme persepsi prediktif yang sama. Apa yang kita rasakan tergantung pada kesadaran kita di otak untuk menebak apa yang ada di luar sana.

Jadi pengalaman kita tentang dunia di sekitar kita dan tentang diri kita sendiri dari dalam merupakan jenis halusinasi terkontrol yang terbentuk melalui evolusi jutaan tahun.

Kita menubuatkan diri kita sendiri menjadi ada. Tiga kesimpulan dari semua ini adalah;

Pertama, kita dapat salah dalam mempersepsikan dunia dan kita bisa salah dalam mengira diri kita sendiri karena ini mekanisme prediksi otak yang gagal. Menyadari hal ini maka dapat membuka cakrawala baru dalam psikologi dan neurologi.

Kedua: Kesadaran kita tidak dapat direduksi menjadi atau dimuat ke sebuah program dan berjalan menjadi robot, tidak peduli seberapa pintar atau canggihnya program tersebut.

Ketiga, kita adalah makhluk hidup dari daging dan darah yang memugkinkan kesadaran selalu berkembang. Hanya membuat komputer lebih pintar dan canggih maka tidak akan membuat komputer menjadi emosional.

Dunia batin kita adalah unik. Cara kita sadar hanyalah salah satu metode kesadaran yang mungkin. Diri kita dan dunia kita adalah unik bagi kita masing-masing. Hal ini adalah perubahan besar tentang bagaimana kita memahami diri kita sendiri, bahwa kita adalah bagian dan tidak terpisah dari alam lainnya.

Diterjemahkan dari ceramah Join Seth di TED Talks

iklan
- Advertisement -spot_img
Redaksi Inspirasiana
Redaksi Inspirasiana
Kami dari redaksi Inspirasiana berusaha menyuguhkan artikel-artikel menarik yang kami ambil dari beberapa sumber, terjemahan dan literatur yang ada. Selamat menikmati!
iklan

Latest post

iklan
Register Jadi Penulis Klik Disinispot_img

Popular dalam 7 hari

iklan

Cerpen

Sang Bidadari

Akhir Cinta Ariska

Pupus Harapan

Bukan Cinta Biasa

[WPPV-TOTAL-VIEWS]

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini