“Cermin Cinta”

Menurut saya yang membuat penyesalan di dalam diri saya hingga saya tua adalah:

“Sewaktu saya membuang ‘payung’ untuk melindungi dari teriknya matahari dan derasnya hujan. ‘Payung’ tersebut diberikan oleh orang yang sangat peduli, menyayangi, selalu ada, penuh kehangatan dan jujur kepada saya apa adanya, tetapi saya lebih memilih untuk berada dalam kubangan ‘lumpur berisi tai’ atas nama cinta dan kebebasan.

Jika ‘cinta’ tidak ada pemaksaan untuk ‘menipu dan berbohong’ kepada orang yang ‘dicintai’, tetapi jika memilih bahagia dan bebas atas nama ‘kebohongan’ ya tidak apa-apa, ‘bebaskalah dan lepaskanlah’, jangan ditahan dan jangan diubah.

Berilah ‘kebebasan’ mereka yang kita sayangi untuk memilih jalan yang terbaik menurut pilihan dan fase kehidupan mereka saat ini.”

Terima kasih telah hadir menjadi ‘cermin’ di dalam kehidupan saya, terima kasih sudah menampakkan ‘telaga cinta’ yang sesungguhnya, dan terima kasih telah berkenan serta sudi menemani saya selama ini. Selamat tinggal dan bahagia selalu untuk orang-orang yang memberikan saya ‘pelajaran’ di manapun mereka berad