iklan

Cara Bicara Yang Memukau

Cara bicara yang memukai atau Agar Orang Lain Mendengarkan Anda

Diterjemahkan dari ceramahnya Julian Treasure di TedTalk

Suara manusia adalah instrumen yang kita semua gunakan. Suara terkuat di dunia, bahkan mungkin satu-satunya yang bisa memulai perang atau mengatakan “aku cinta kamu.” Tapi banyak situasi di mana saat bicara orang lain tidak mendengarkan. Kenapa demikian? Bagaimana caranya berbicara untuk membuat perubahan di dunia?

Saya ingin menyarankan beberapa kebiasaan yang harus ditinggalkan. Saya sudah menyusun untuk Anda, tujuh dosa mematikan dalam berbicara. Saya tidak berpura-pura bahwa daftarnya panjang, karena menurut saya, 7 dosa ini adalah kebiasaan besar yang bisa menjebak kita.

Pertama, gosip,

Yaitu menjelek-jelekkan orang di belakang. Bukan kebiasaan baik, dan kita tahu bahwa orang yang bergosip juga akan bergosip tentang kita.

Dua, menghakimi.

Ada orang seperti ini di percakapan, dan sangat sulit mendengarkan seseorang kalau Anda tahu sedang dihakimi dan ingin melakukannya, di saat bersamaan.

Ketiga, negatif.

Anda bisa terjebak dalam kebiasaan ini. Ibu saya, sebelum meninggal. menjadi sangat negatif, dan sulit mendengarnya. Saya ingat suatu hari berkata, “Hari ini tanggal 1 Oktober,” dan dia bilang, “Iya, menyebalkan ya?” Sulit mendengar seseorang yang begitu negatif.

Keempat, mengeluh.

Kita mengeluh tentang cuaca, olahraga, politik, apa saja, tapi sebenarnya mengeluhkan penderitaan tak berujung.

Kelima, melempar kesalahan.

Ada orang yang suka melempar kesalahan. Melemparnya pada siapa saja dan tidak bertanggung jawab atas tindakan mereka, dan lagi-lagi, sulit mendengarkan orang seperti ini.

Keenam, adalah melebih-lebihkan, menambah-nambahkan.

Sesungguhnya ini kadang meremehkan bahasa kita. Misalnya, kalau saya melihat sesuatu yang benar-benar mengagumkan, saya sebut apa? Dan tentu saja melebih-lebihkan menjadi kebohongan, dan kita tidak ingin mendengarkan orang yang kita tahu berbohong.

Ketujuh, dogmatisme, mencampurkan fakta dengan pendapat.

Ketika keduanya dicampuradukkan, yang Ada adalah anda mendengar angin lalu. Ketika seseorang mencecar Anda dengan pendapat mereka seolah itu benar, sangat sulit mendengarkannya.

Jadi inilah dia, tujuh dosa dalam berbicara. Ini adalah hal-hal yang harus kita hindari. Tapi apakah ada cara positif untuk melihatnya? Ya, ada. Saya ingin menyarankan empat landasan penting, di mana kita bisa berpegang agar perkataan kita bisa kuat dan membuat perubahan di dunia. Saya tidak bicara tentang hal yang jatuh dari langit dan mengenai kepala Anda. Saya membicarakan tentang definisi ini, untuk menyapa atau memuji secara antusias, di mana saya berpikir bagaimana kata-kata kita diterima bila kita berpegang pada empat ini:

  1. H, honesty (kejujuran), tentunya jujur dengan apa yang Anda katakan, sekaligus lugas dan jelas.
  2. A adalah authenticity (ketulusan), jadilah diri Anda sendiri Teman saya mendefisinikan sebagai berpegang pada kebenaran yang Anda percaya, di mana terdengar begitu tepat dan indah.
  3. I adalah integritas, akan kata-kata Anda, seperti melakukan apa yang Anda katakan, dan menjadi seseorang yang bisa dipercaya.
  4. Dan L adalah Love (cinta).

Cinta ini bukan cinta romantis, tapi yang kumaksud berdoa untuk kebaikan orang, dengan dua alasan. Pertama, saya rasa kejujuran absolut bukan yang sepenuhnya diinginkan. Misalnya, ya ampun kamu jelek sekali pagi ini. Mungkin itu tak perlu diucapkan. Tenangkan dengan kasih, meskipun kejujuran itu adalah hal yang baik Tapi, bila Anda mengharapkan hal yang baik untuk seseorang, sulit untuk melakukannya bila Anda juga sekaligus menghakimi. Saya tidak yakin keduanya bisa dilakukan bersamaan.

Anda memiliki alat yang hebat. Instrumen ini begitu hebat, sayangnya alat ini jarang dibuka oleh sebagian besar orang. Saya ingin menggeledah alat itu dengan Anda dan mengeluarkannya satu-satu di mana Anda mungkin ingin bermain dengannya, sehingga bisa meningkatkan kemampuan berbicara Anda.

Jika saya memakai suara tenggorokan di mana suara yang kebanyakan kita pakai. Jika Anda ingin lebih berat, Anda perlu turun lagi ke bawah sini menuju arah dada. Dengar kan perbedaanya? Kita memilih politisi dengan suara rendah, itu benar, karena kita mengasosiasikan kedalaman dengan kekuatan dan otoritas.

Lalu kita punya warna suara. Ini adalah bagaimana suara Anda terdengar. Sekali lagi, riset menunjukkan kita memilih suara yang kaya, halus, hangat, seperti coklat panas. Jadi bila itu bukan Anda, itu bukan berarti kiamat, karena Anda bisa berlatih. Cobalah latih suara Anda. Dan banyak cara untuk dilakukan dengan nafas, postur, dan latihan untuk melatih warna suara Anda. Lalu ritme bersajak.

Saya nyanyian. Nyanyian adalah meta-bahasa yang kita pakai untuk memberi arti. Ini adalah hal penting untuk mengartikan pembicaraan. Orang yang bicara pada satu nada yang sama cukup sulit untuk didengar bila tidak memiliki ritme bersajak sama sekali. Itulah di mana dunia monotonik berasal, atau membosankan atau monoton. Atau kita juga memiliki pengulangan ritme bersajak di mana setiap kalimat berakhir seperti nada tanya meski bukan pertanyaan, tapi pernyataan. Dan bila diulang lagi dan lagi, itu sebenarnya membatasi kemampuan Anda untuk berkomunikasi dengan ritme bersajak. Di mana hal itu saya sayangkan, jadi cobalah untuk dobrak kebiasaan itu.

Sedikit keheningan tak ada salahnya dalam percakapan, bukan? Kita tak harus mengisinya dengan mmm… dan oooo… Itu bisa menjadi sangat kuat. Tentu saja, ‘nada’ sering sejalan dengan kecepatan untuk menandakan gairah, tapi bisa terjadi hanya dengan nada. Di mana Anda menaruh kuncinya?

Dan akhirnya, volume. Saya bisa menjadi sangat bersemangat memakai volume. Maaf bila saya mengagetkan Anda. Atau saya bisa menarik perhatian Anda dengan menjadi sangat diam. Orang seringkali mengirim pesan broadcast. Coba untuk tidak melakukannya. Itu seringkali tak berguna, memaksa didengar ke orang sekitar Anda tanpa peduli dan perhatian. Hal itu tidak baik. Tentu saja, kebanyakan semua ini terjadi saat Anda ada hal penting untuk dilakukan.

Saya akan menunjukkan Anda enam latihan pemanasan vokal yang saya lakukan setiap kali berbicara. Terutama saat ingin berbicara dengan seseorang yang penting.

  1. Pertama, angkat tangan, ambil napas yang dalam, dan keluarkan, ahhhhhhh. Sekali lagi. Ahhhhh.
  2. Sekarang pemanasan dengan bibir kita, dan kita akan latihan ba, ba, ba, ba, ba, ba, ba, ba.
  3. Sekarang, brrrrrrrr, seperti saat Anda kecil. Brrrr.
  4. Sekarang bibir Anda harusnya sudah lebih lemas Selanjutnya adalah lidah dengan bilang la,la, la, la, la, la, la, la, la. Anda hebat juga ternyata.
  5. Lalu, tekuk dan suarakan R. Rrrrrrr.

Terimakasih, semoga bermanfaat!

iklan
- Advertisement -spot_img
Redaksi Inspirasiana
Redaksi Inspirasiana
Kami dari redaksi Inspirasiana berusaha menyuguhkan artikel-artikel menarik yang kami ambil dari beberapa sumber, terjemahan dan literatur yang ada. Selamat menikmati!
iklan

Latest post

iklan
Register Jadi Penulis Klik Disinispot_img

Popular dalam 7 hari

iklan

Cerpen

Sang Bidadari

Akhir Cinta Ariska

Pupus Harapan

Bukan Cinta Biasa

[WPPV-TOTAL-VIEWS]

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini