ASTRAL PROJECTION, Perjalanan Astral atau Proyeksi Astral diyakini sebagai perjalanan di luar tubuh manusia. Dalam bahasa Jawa dikenal ngrogoh sukmo.
Ia yang mengaku dapat melakukan perjalanan astral ini, dapat melakukan traveling ke berbagai tempat tanpa menyertakan tubuh fisiknya. Bahkan ia juga dapat menemui tubuh-tubuh astral tanpa fisik yang berada di berbagai tempat.
Apakah anda mempercayai bahwa Astral Projection benar-benar adanya? Ada beberapa penelitian yang patut kita baca:Hasil penelitian menyebutkan bahwa selama perjalanan astral, aktivitas otak direkam untuk mengetahui bagian mana yang bekerja. Penggunaan alat canggih dengan fMRI menunjukkan adanya aktivasi pada bagian visual cortex.Aktivitas tersebut muncul di bagian kiri, merupakan bagian yang sama dengan bagian yang mengatur imajeri kinestetik atau pembayangan mental mengenai gerak tubuh. Artinya, orang yang mengaku mengalami aktivitas ini memang dalam tidurnya merasa bergerak, dan membayangkan sesuatu. Meski demikian, peneliti menyimpulkan gerakan dan penghilatan tersebut hanya di dalam otak partisipan (halusinasi).
Ada juga penelitian seperti ini:Untuk memeriksa kebenaran fenomena ini, penyelidikan ekstensif pernah dilakukan oleh parapsikolog Inggris Dr. Susan Blackmore. Pelbagai metode ia terapkan tergantung pada klaim si responden. Ada yang mengaku hanya bisa melakukan perjalanan astral dari tempat tidur di rumahnya sendiri, ada pula yang bisa di laboratorium. Yang jelas, sekembali dari perjalanan astral, ia diharapkan dapat mendeskripsikan ciri-ciri benda tertentu (di lokasi lain yang tak terlihat).
Ternyata hasilnya mengecewakan. Bahkan boleh dikatakan, eksperimen perjalanan astral dalam pelbagai bentuk, sampai kini belum pernah memberi hasil yang positif. Misalnya saja, selama enam minggu, Blackmore pernah menguji seseorang yang mengaku punya pengalaman astral yang fantastik. Namun dari 12 benda yang harus dilihatnya, hanya dua yang bisa disebutkan dengan benar. Itu pun barangkali, menurut Blackmore, karena kebetulan.
Psikiater Carl G. Jung mengemukakan bahwa dalam beberapa kasus melihat dua dunia/dimensi yang berbeda atau dua hal bersamaan adalah proyeksi dari arketipe, mewakili isi hipotetis bawah sadar dan mengungkapkan makna kolektif psikologis yang tersembunyi. .Dari beberapa penelitian di atas, saya berpandangan bahwa ASTRAL PROJECTION sangat-sangat subjective hasilnya. Ia bukanlah sebuah tolok ukur untuk mengalami atau melihat sesuatu.
Misalnya pengalaman Nabi Muhammad dalam Isra Miraj, ini juga dapat diasumsikan sebagai Astral Projection. Namun kebenaran akan pengalaman ini sangat subjective, yaitu hanya diyakini oleh umat Muhammad saja. Bagi keyakinan lain, maka mereka bebas untuk tidak mengimani pengalaman tersebut sebagai sebuah kebenaran.
Karena ASTRAL PROJECTION merupakan pengalaman subjective, maka tidak dapat digunakan sebagai satu-satunya hasil dari sebuah pengalaman astral.
Misalnya anda pergi ke Mesir dengan ASTRAL PROJECTION dan bertemu dengan roh-roh penguasa di mesir jaman dulu. Lalu mereka memberi informasi kepada anda tentang alam roh di mesir. Atau bahkan dalam ASTRAL PROJECTION tersebut anda bertemu dengan Nabi dan dapat berbincang dengannya, maka hal ini sangatlah subjective sekali.
Pengalaman yang subjective tersebut tidak dapat dikemukakan kepada publik sebagai kebenaran. Namun, pengalaman itu akan menjadi sangat berharga dan bermanfaat apabila anda yang mengaku mengalaminya mengambil hikmah dari hal tersebut.
Jadi bukan pengalaman tentang apa yang anda lihat dan temukan dalam ASTRAL PROJECTION, melainkan tentang makna yang dapat anda ambil sebagai pelajaran atas simbol-simbol yang anda alami.
Ya, bagi saya, ASTRAL PROJECTION bukanlah menghadirkan gambar atau pengalaman nyata sebagaimana adanya. Ia menghadirkan simbol proyeksi atas apa yang sedang anda cari dari proyeksi pikiran anda sendiri. Untuk itulah ia dinamakan PROJECTION. Sesuai artinya, proyeksi adalah: “Memberi perkiraan (perhitungan) mengenai keadaan pada masa mendatang/lalu/dimensi lain dengan menggunakan data (memori pikiran) yang ada (sekarang).
Bagi para pelaku Astral Projection, ada baiknya bahwa bukan iming-iming atau iklan perjalanan ke mana atau bertemu dengan ruh-ruh astral lainnya, namun lebih kepada memaknai simbol yang didapat dari proyeksi pikiran yang merupakan perkiraan (perhitungan) mengenai keadaan pada masa mendatang/lalu/dimensi lain dengan menggunakan data (memori pikiran) yang ada (sekarang).
Bagaimana dengan anda? Mungkin anda punya pandangan lain tentang Astral Projection ini?