Agama Sebagai Kedamaian atau Pemicu Konflik.Agama yang dianut oleh umat manusia , ada beraneka ragam yang tersebar di muka bumi, manusia dapat menganut agama sesuai pilihannya.
Kebanyakan manusia, menganut agama warisan dari orang tua, atau lingkungan di mana manusia tinggal.
Ada yang Beragama, merupakan hasil dari pergulatan pengalaman hidup manusia itu sendiri, sehingga memilih agama yang diyakininya.
Ada yang beragama sesuai trend, sehingga dapat menaikan banyak pengikut, karena di agama terdahulu pengikutnya sudah berkurang.
Manusia juga bisa memilih tidak beragama, karena sudah mencoba menganut berbagai macam agama, tetapi tidak membawa kearah yang lebih baik.
Semua di atas merupakan pilihan manusia, dalam menjalani hidupnya, sesuai keyakinan yang diyakininya, untuk menganut suatu agama ataupun tidak beragama.
Dengan manusia menganut agama sesuai pilihannya, timbul pengelompokan manusia berdasarkan agama yang dianut, didalam agama ada sekte-sekte agama.
Semua penganut agama tersebut, hidup di bumi yang sama ,di bawah langit yang sama dan menghirup oksigen yang sama.
Dalam perjalananya penganut agama, satu dengan yang lainnya saling mempengaruhi, untuk memperbanyak pengikut, dengan menawarkan kelebihan dalam agama yang dianutnya.
Kekuatan suatu agama biasanya terletak dari banyak pengikutnya, semakin banyak pengikutnya, maka akan semakin berani dan arogan, untuk menyuarakan atas nama agama, terkadang dalam tidakannya ,melanggar hukum yang sudah disepakati.
Dengan suara yang banyak seolah-olah itu suara kebenaran, padahal itu suara golongan dari suatu agama , sehingga memaksa orang lain untuk ikut dalam agamanya.
Dengan agama seperti itu membuat manusia tidak bebas, diliputi rasa takut, dalam menjalankan hidup dan tidak bertanggung jawab.
Tindakan yang dilakukan berdasarkan sebuah ketakutan ,sehingga yang ada hanyalah sebuah formaitas dalam hidup beragama.
Sifatnya hanya menjalankan perayaan agama, yang dilakukan dengan aturan dan waktu yang sudah ditetapkan.
Sehingga hasilnya hanya sebatas apa yang ingin didapatkan, dalam menjalankan sebuah ritual agama yang sudah ditawarkan.
Agama yang seharusnya membebaskan pemeluknya dalam kehidupan, mengedepankan perbuatan baik ,dalam berinteraksi satu dengan yang lainnya dan bergotong royong, untuk meringankan beban dalam kehidupan.
Seolah-olah ada sekat yang tidak terlihat, dan membatasi gerak penganut agama untuk beriteraksi dengan yang berbeda agama.
Saling mencurigai dengan penganut agama lain, yang suatu saat bisa menimbulkan konflik , dalam kehidupan beragama.
Dengan terjadinya konflik, satu dengan lainnya bertentangan , karena alasan beberbeda keyakinan terhadap agama yang dianutnya.
Agama yang satu dengan yang lainnya saling menjatuhkan, sehingga timbulnya adalah fanatisme dalam beragama ,disebabkan tidak bisa menerima perbedaan pendapat, atau pandangan dari penganut agama lain.
Pendapat dalam agamanya adalah yang paling benar, bila ada yang menghalanginya harus disingkirkan karena tidak sesuai perintah yang diyakini selama ini.
Konflik dalam beragama, membuat kehidupan manusia tidak bisa berkembang, karena menghadapi masalah yang sama tanpa adanya solusi dalam kehidupan, memperebutkan sesuatu yang semu, membawa pemeluk agama tidak bisa menjalani kehidupan nyata.
maka akan timbul pertayaan, Apakah agama sebagai pembawa kedamaian atau pemicu konflik dalam kehidupan manusia dibumi ini ?
Seyogyanya pemeluk agama hidup rukun ,singkirkan perbedaan yang ada, perbedaan bukanlah penghalang ,agar kehidupan yang damai di muka bumi terwujud, maka janganlah merusak bumi yang sudah indah ini, kita sebagai penghuni bumi wajib merawat.
Semua agama mengajarkan kebaikan kepada pemeluknya, dengan menjalankan perbuatan baik dalam berinteraksi dengan manusia, bertujuan agar hidup selamat.
artikel lain bisa dibaca di sini